Manfaatkan Teknologi untuk Kemajuan UMKM
By Abdi Satria
nusakini.com-Sukoharjo – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS menilai, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki posisi sangat strategis dalam perekonomian nasional. Bahkan, UMKM terbukti mampu bertahan dari goncangan krisis ekonomi atau dikenal krisis moneter (krismon) pada tahun 1997-1998 silam.
“Meskipun dalam skala jumlah pekerja, aset, dan omset tergolong kecil, namun pada tahun 1998 pelaku UMKM tidak terkena krismon lantaran tidak berbau dolar. Padahal saat itu, banyak usaha skala besar yang bangkrut, bahkan gulung tikar,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Akses Permodalan bagi UMKM di Syariah Hotel Solo, Kamis (11/4).
Dijelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pelaku UMKM di Jateng sebanyak 4,9 juta unit UMKM. Dari jumlah itu, sebanyak 140 ribu UMKM telah dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Adapun jenis usahanya meliputi produksi nonpertanian, pertanian, perdagangan dan jasa.
Berkaca dari hal itu, kata Sri Puryono, peranan UMKM cukup penting dalam penyediaan lapangan kerja. Sehingga memiliki dampak dalam upaya penurunan pengangguran dan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi daerah. Pihaknya mendorong daya saing pelaku UMKM dengan terus melakukan inovasi dan kemampuan teknologi.
“Ini kan kekuatan luar biasa. Kapasitas SDM sudah kita didik, akses perbankan ada Mitra 25 Bank Jateng dengan bunga rendah 7 persen per tahun. Maka bagi UMKM bukan hal tabu lagi untuk menggunakan teknologi. Namun jangan lupa diimbangi dengan IT. Manfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan UMKM,” bebernya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bagian Perindag dan UKM Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng Safitri Handayani. Ia mengatakan, pelaku UMKM memiliki peran penting di Indonesia, khususnya Jateng. Namun mereka juga memiliki permasalahan dalam sektor permodalan, pemasaran dan pengetahuan.
“Maka Pemprov Jateng harus hadir untuk membantu. Salah satunya lewat rakor selama dua hari ini (11-12 April) yang dihadiri biro perekonomian kabupaten/ kota di Jateng serta pelaku UMKM,” pungkasnya.(p/ab)